MELATIH INTUISI BISNIS
Jika Anda menemui seorang pengusaha senior, mungkin Anda bertanya: Koq bisa tajam dan cepat analisa bisnisnya?
Atau mungkin ia mampu 'menilai' kepribadian seseorang dengan hanya sekali bertatap muka dan cukup akurat?
Hal yang serupa, bagaimana seorang polisi penyidik bisa mengendus kriminal dari gerak-gerik seseorang?
Intuisi adalah sesuatu yang masuk akal, bukan 'klenik', meski
tanda-tandanya berupa 'firasat' atau perasaan enak/gak enak. Intiusi
sendiri lahir dari Repetisi >> pengulangan kejadian yang pernah
dialami sebelumnya. Maka ada pepatah: "Repetition is the mother of
skill..!" >> semakin dilatih, semakin terampil.
Seseorang
dengan Jam Terbang yang tinggi, tentu saja intiuisinya terlatih. Bawah
sadarnya menjadi terbiasa merespon ‘tanda-tanda’ di sekitarnya.
Jadilah pertanyaan: Kalo Intuisi Bisnis apakah artinya harus memiliki
jam terbang bisnis yang tinggi? >> Jawabnya: GAK HARUS..!
Tentunya jika ia mengalami sendiri, maka kemampuan bawah sadarnya akan
terlatih, hingga menghasilkan RESPON yang tenang dan akurat saat
mengalaminya.
Misal: Orang yang terbiasa bangkrut dan bangkit
lagi, tentu akan lebih tenang saat menghadapi kebangkrutan. Ketenangan
itulah yang menghasilkan RESPON yang terkontrol. Karena saat pelik,
belum tentu AKAL dan RESPON singkron.
Nah, gimana cara melatih Intuisi Bisnis sebelum kita mengalaminya? Inilah triknya melatih sebelum terjadi..
1. Belajar dari kesalahan orang sekitar, misalnya orang tua, kawan, bos
yang sedang mengalaminya. Seorang anak yang mengalami pengalaman bisnis
bersama orang tuanya, akan terlatih intuisi bisnisnya. Syaratnya adalah
ikut merasakan (terlibat), bukan sekedar mengamati dan masa bodoh.
2. Belajar dari 'kisah' pengalaman orang lain, kemudian BAYANGKAN
seolah Anda mengalami dan menyelesaikannya. Ingat: Alam bawah sadar tak
dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan, jika berkhayalnya
sempurna.
3. Latihan studi kasus bisnis orang lain. Jika yang
pertama dan kedua sudah terjadi, yang ketiga belum terjadi. Bantulah
menganalisa kasus yang mereka hadapi dan amati hasil dari solusi yang
diambil untuk evaluasi. Masukkan ke 'database’ intuisi bisnis Anda.
Meski kasusnya serupa, janganlah diremehkan. Bisa jadi hasilnya akan
beda dengan solusi yang sama. Amati VARIABEL baru lainnya. Semakin
banyak latihan "IF THEN", maka intuisi bisnis Anda akan terlatih sebelum
Anda mengalaminya sendiri.
Intuisi itu sebenarnya proses
berfikir juga, tapi lebih cepat, karena sudah TEBIASA/TERLATIH. Hanya
saja… belum tentu saat kita mengalaminya sendiri, pikiran kita sejernih
saat 'menasehati' orang lain.
Itu sebabnya saya sering bilang: 1 hal yang tak diajarkan oleh dosen (non praktisi) adalah "How to manage Deg-degan..!".
Idealnya Intiuisi Bisnis dilatih bersamaan dengan Pengendalian Diri dalam menentukan RESPON..