3 FAKTOR
Belajar memang tidak ada habisnya. Terbukti ilmu Allah yang diturunkan di bumi saja tak terhingga variabelnya..
Wajar jika kita gagal dan jangan buru-buru mengatakan 'takdir', bisa jadi ilmu 'bumi' alias sunatullah ada yang terlewat.
Mengakui kekurangan terhadap keilmuan adalah kewajaran sebagai makhluk.
Sejalan dengan mengakui kebesaran ilmu Allah. Justru saat terburu
mengatakan 'takdir', jangan-jangan terbesit hati yang sombong, tak mau
mengakui kekurangan ilmu.
Namun meski ‘Faktor Bumi’ sudah
dikuasai, belum tentu berhasil, karena ada ‘Faktor Manusia’ yang
mengamalkan. Banyak orang yang punya ilmu, tapi juga tidak dipraktekkan
dengan benar. Itulah sebab kedua, kegagalan terjadi..
Faktor Manusia, misalnya: percaya berlebih hingga lepas kontrol, banyak alasan, malas, emosi, sombong.
Jika Faktor Bumi + Manusia sudah dijalankan dengan benar, saatnya
bergantung kepada ‘Faktor Langit’ (benar-benar Tak Terduga). Faktor
Langit bersifat ghoib, dimana kita 'tersetir', tak dapat menguasainya.
Hanyalah iman jalan memahaminya..
Faktor Langit berhak atas
'hasil', Faktor Bumi & Manusia adalah kewajiban kita atas 'proses'.
Kita tak dapat mengatur Faktor Langit, tapi kita dapat ‘mencuri hati’
empunya langit..
Jika 'pantas' sudah disandang, hasil pasti datang, wujudnya bisa tak terbilang..