Para Wanita jika sudah punya anak, ada baiknya
kerja di rumah saja. Sayang sekali jika anak-anak bertumbuh tanpa
ibunya. Apalagi jadi anak pembantu..
Saya pernah bilang ke istri, "Setelah nikah, nafkah adalah kewajibanku. Kalau pun kamu berkarya, jangan karena uang dan tak meninggalkan kewajiban sebagai seorang ibu dan istri.."
Tapi kan yang penting quality time Mas J, bukan quantity. >>
Anakmu yang masih bayi juga gak tau telepati, taunya sentuhanmu..
Yang paling gak tega, kalo istri kita diluar dibentak-bentak oleh lelaki lain, yaitu atasannya. Maka biarkan dia di rumah saja.
Sayang juga kalau yang cantik, dilirik bosnya. Biarkan suami saja yang boleh ngintip, ehh nglirik..
Apalagi di jaman INTERNET, banyak hal bisa dikerjakan di rumah. Bukan
berarti jualan online saja, tapi menggunakan internet sebagai media
komunikasi.
Contohnya, outsourcing/freelancer:
- Ghost writter (penulis bayangan atau penulis lepas).
- Penerjemah
- Desainer grafis
- Programmer
- Pembukuan
Ilustrasi buku Kitab AntiBangkrut dan Buka Langsung LARIS juga
dikerjakan jarak jauh. Saya di Bandung, desainernya tinggal di Malang.
Atau memproduksi sesuatu di rumah..
Kalau tak punya semua keahlian itu semua? Ya jualan online saja, semi
mobile (BBM, chat). Gak gampang, tapi juga gak sulit-sulit amat..
Sudah terbukti profesi dropshipper, reseller, apalagi affiliate
marketer berhasil mencetak income puluhan hingga ratusan juta perbulan.
Jangan buat PERNYATAAN "Tidak bisa..!", tapi buat PERTANYAAN "Bagaimana harus bisa..?!"
bersambung..